Perbedaan, Provokasi, Rasisme

by - April 26, 2017

Tulisan ini adalah sebuah rangkaian kata-kata sederhana yang berasal dari pemikiran seorang mahasiswi yang tidak belajar ilmu hukum dan politik, bukan anak pejabat apalagi presiden, namun adalah salah satu dari warga negara Indonesia yang bingung dengan masalah rumit yang sedang terjadi di negeri yang katanya kaya akan perbedaan ini. Well, it's true. Indonesia sudah terkenal sebagai negara dengan penduduk heterogen sejak dahulu kala. Banyak pulau, banyak daerah, banyak
suku, banyak agama, banyak bahasa, dan banyak kebudayaan. Hanya saja, sayangnya, akhir-akhir ini aku mulai merasa jika perbedaan yang seharusnya indah itu mulai menimbulkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang bernilai negatif dan merugikan. Semua orang di negeri ini tahu jawabannya, seperti telah menjadi rahasia umum dimana orang-orang yang paling merasa benar mencekoki masyarakat luas dengan argumen-argumen yang meracuni. Aku tidak ingin berbicara soal politik sebenarnya, karena aku bukan orang di bidang itu. Tapi, kenapa aku merasa semua hal negatif ini bermula dari sana? 


Keren nggak sih prolognya? Hahaha... udah kayak mau nulis makalah aja. Oke, jadi aku pengen nulis ini karena aku akhir-akhir ini aku ngerasa risih dengan berita-berita yang muncul di tv, yang semuanya mempermasalahkan satu hal, PERBEDAAN. Well, aku nggak bermaksud nyolot atau pengen menyinggung orang lain. Tapi ini true pendapat aku tentang masalah perbedaan tadi, aku sama sekali NGGAK SETUJU dengan segala tindakan yang bermaksud untuk MENIMBULKAN KEKACAUAN ATAU PERPECAHAN AKIBAT PERBEDAAN. It's seriously a bad manner!


Oke, sebelum masalah ini mencuat kemana-mana, sebelumnya aku nggak pernah mikirin amat soal masalah perbedaan di negeri ini. Aku tau masalah kaya gitu ada cuman aku belum terlalu ngeh aja. Tapi semenjak ada kasusnya gubernur Jakarta, Pak Ahok yang dituduh udah menistakan agama dan kelompok yang bernama FPI rame-rame heboh turun ke jalan ikut memprovokasi, pikiran aku tiba-tiba terbuka bahwa ini bukanlah masalah sepele. Yes, aku mulai merasa kalau ternyata negeri ini amat sangat konyol. Kenapa konyol? Begini penjelasannya..


Pertama, kenapa sih orang-orang Indo gampang banget terprovokasi dengan apa-apa yang berbau agama? Oke, sebelumnya aku nggak bermaksud buat menyinggung atau mengejek. Tapi inilah kenyataannya. Waktu pertama kalinya berita Ahok menistakan agama muncul di televisi, gimana reaksi masyarakat? Duaar! Meledak! Meledak kaya bom waktu yang udah di stel sedemikian rupa. Nggak cukup dengan itu, sebuah kelompok yang menamai diri mereka dengan nama FPI, membawa-bawa agama Islam, turun ke jalan. Demo berkali-kali sekaligus meneriakkan kata-kata provokasi yang meracuni. Nah, kalo udah gitu, makin panas kan suasananya? Makin ribet, makin melebar kemana-mana. Katanya sih Indonesia adalah negara yang mengutamakan musyawarah mufakat. Tapi kenyataannya? Nol besar! Menurutku, kelompok itu adalah orang-orang yang turut membuat kondisi Indonesia jadi berantakan. Well, provokasi mereka emang dahsyat banget. Bayangin aja, mereka bawa nama agama man! Ayat-ayat Tuhan mereka jadikan senjata untuk membuat bangsanya sendiri saling memusuhi. Bentar, bukannya aku menghina agama atau pun ayat-ayat kitab suci. Tapi aku nggak suka aja dengan cara mereka. Indonesia adalah negara yang bukan homogen. Yang secara otomatis kita nggak bisa memaksakan orang lain (apalagi yang berbeda latar belakang) untuk sependapat dengan kita. Maap-maap aja ya, gampangannya gini, lo nggak bisa maksain keyakinan lo buat di benarkan di otak orang yang berbeda dengan lo. Jadi saran-saran aja nih ya, kalau ngaku jadi orang Indo, seenggaknya, kalian coba lihat-lihat dulu deh. Coba lihat seberapa banyak orang yang berbeda dengan kalian. Jangan asal maksain pendapat kalian di muka umum. Yakin dengan pendapat kita sendiri itu nggak salah. Berbeda pendapat juga nggak salah. Hidup dengan orang-orang yang berbeda dengan kita? Itu anugerah! Yang salah adalah, maksain, memprovokasi, dan membuat orang-orang benci sama orang lain karena pendapat kita. Ada yang nggak setuju dengan pendapatku? It's okay, I'm still loving you as my friend! 



Kedua, kaum minoritas dijadikan korban. Ini selalu terjadi. Setiap kali masalah soal perbedaan muncul, mereka selalu jadi yang pertama dihina dan direndahkan. Jujur, aku sama sekali nggak pernah suka dengan orang-orang yang membeda-bedakan orang lain cuma karna agama atau sukunya yang beda. Siapapun itu, mau dia presiden kek, pejabat, atau orang yang katanya punya IQ tinggi sekalipun. Karna sekali aja keluar dari mulut dia dia menghina orang lain karna perbedaan, hilang semua reputasi bagus yang dia punya. Kita, sebagai manusia nggak pernah minta untuk dilahirkan di keluarga manapun. Kita nggak pernah bisa mengubah ikatan takdir yang udah kita bawa sejak lahir. Kalau kita tahu segala sesuatu yang berbau minoritas bakal direndahin, kita nggak akan mau dilahirkan di sana. Nggak ada yang mau jadi salah satu anggota keluarga minoritas. So please, jangan pernah lagi membeda-bedakan orang lain karna masalah latar belakang. Semua manusia itu sama, semua manusia bisa jadi pemimpin, semua manusia berhak menikmati hidup yang damai, semua manusia berhak untuk menyayangi dan disayangi, dan nggak ada manusia yang ingin dihina atau direndahkan. Orang-orang yang merendahkan atau membeda-bedakan orang yang berbeda dengannya itu sama aja rasis. Jangan biarin rasisme berkembang di Indonesia.



Ketiga, kebencian menyebar karena provokasi yang menghancurkan. Nggak tahu deh orang yang dengan sengaja memprovokasi orang lain dan menebar kebencian itu sadar nggak dengan perbuatannya. Ini adalah akibat dari mereka-mereka yang memaksakan keyakinan mereka. Emang sih, mereka kaum mayoritas, banyak yang dukung. Tapi buat orang-orang yang dukung nih, ayolah coba deh mikir lagi. Jangan percaya kata-kata mereka gitu aja. Cerna baik-baik, mentang-mentang mereka berpakaian kaya kyai dan bawa-bawa ayat trus langsung percaya gitu aja. Malahan menurutku, orang yang bener-bener mengerti agama bukanlah orang yang seperti itu. Mereka bukan provokator, mereka hidup dalam kedamaian. Bukannya turun ke jalan dan bikin kerusuhan. Pikir sekali lagi, jangan sampai lo yang dulunya hidup rukun sama tetangga lo sekarang jadi musuhan karena masalah seperti ini mencuat. Kalau lo udah terlanjur kehasut, gih deh baikan. Kebencian itu nggak baik. EVER! 


Hah, ngomongin masalah beginian emang nggak ada abis-abisnya. Semoga aja buat ke depannya Indonesia bakal bisa jadi negara yang lebih acceptable lagi. Masalah perbedaan kaya gini mungkin wajar terjadi karena Indonesia adalah negara yang kaya. Tapi kerukunan dan kasih sayang bakal menjadikan negara ini menjadi semakin besar. Dan pada saat itulah aku dan kalian akan berteriak bangga bahwa kita semua adalah orang Indonesia yang bangga pada perbedaan.


Let's spread our love,
Avisha 💕

You May Also Like

0 komentar